Letter to my self in future
(Rencana 5, 10 Tahun Kedepan)
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakaatuh,
Ada istilah tak kenal
maka tak sayang, tapi istilah itu akan saya ganti dengan tak kenal ya kenalan,
lah. Perkenalkan nama saya Bhahari Abdul Gani. Saya kelahiran kota yang dikenal
karna peristiwa Gunung meletus sekitar tahun 1982, gunung Galunggung dimana
lagi kalau bukan Kota Tasikmalaya. Saya merupakan anak kedua dari empat
bersaudara. Abang saya sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri dan kedua
adik saya masih bersekolah yang satu SD yang satunya lagi TK. Saya lahir dalam
keluarga yang sederhana dan suka berpetualang, bagaimana tidak saya di Kota
Tasikmalaya hanya numpang lahir setelah itu dibawa oleh orang tua saya ke
Bandung dan kemudian merantau ke Jakarta. Ada alasan kedua orang tua saya
melakukan hal demikian, tapi saya tidak bisa menceritakannya di surat yang singkat
ini.
Proses kehidupan
yang saya lalui bersama keluarga merupakan sebuah pengalaman yang luar biasa
yang membentuk jati diri serta tekad saya. Sejak saat saya masih di sekolah
dasar saya bertekad untuk merubah nasib
keluarga dan mengangkat harkat serta derajat orang tua saya. Hanya ada satu
motivasi dalam diri yang selalu mengingatkan saya ketika tubuh sudah terasa
lelah dan merasa semua sudah tidak berarah, yaitu my parents. Merekalah alasan saya, sebuah usaha dan doa paling
serius saya utarakan untuk keberhasilan. Karena tidak ada kebahagiaan bagi saya
selain melihat mereka tersenyum dan menangis bangga.
Berbicara
tentang cita – cita, mimpi, harapan, ibarat sebuah kompas yang membawa manusia
kemana dirinya akan dibawa. Semua orang tanpa terkecuali memiliki kompas yang
kita sebut dengan cita – cita. "Gantungkan cita-citamu setinggi langit!
Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara
bintang-bintang." Ujar Presiden pertama RI. Setiap orang memiliki cita – cita
dan semua bergerak untuk mewujudkannya,
tidak terkecuali juga saya. Mungkin akan terlihat sukar, dan terlihat mustahil
bagi orang lain. Tapi untuk diri saya, tidak ada yang mustahil jika kita mau
dan Tuhan sudah berkehendak. Ya kekuatan Prinsip, hal itu yang akan membuat
manusia bebas jiwa dan pikirannya walaupun raganya terasa di penjara. Dirinya
tidak membiarkan pikirannya memikirkan hal itu terasa sulit karena memiliki
kekuatan prinsip yang jelas.
Gajah mati
meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati
meninggalkan nama. Itulah pepatah yang sering saya dengar sejak kecil, jika
kita menuliskan sebuah rencana hidup tidak terlepas dengan harapan dan
bagaimana kita ingin dikenang nanti sewaktu sudah wafat. Apakah dikenang
sebagai presiden, pahlawan, ilmuwan, atau dikenang sebagai pencuri yang mencuri
roti warung Pak Oman karena kelaparan. Saya ingin dikenang sebagai seorang yang
banyak menebar manfaat, sesuai sabda Nabi Muhammad SAW 14 abad lalu, “Khairunnas anfa’uhum linnas”,
“Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi
orang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Tahun 2019: Sebuah Permulaan
Tahun ini,
sebuah permulaan perjuangan diterimanya saya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Di tahun ini, harapan saya bisa lancar mengikuti
perkuliahan, dan aktif mengembangankan diri dalam kepanitiaan ivent di Jurusan,
Fakultas, maupun Universitas. Mengikuti berbagai seminar, dan turut aktif dalam
membantu adik kelas sewaktu Sekolah Menengah untuk bisa diterima di Perguruan
Tinggi Negeri. Selain itu, memperluas jaringan serta pertemanan dan menambah
relasi sehingga dapat membantu proses kedepannya. Target utama tahun ini ialah,
aktif dan kontributif dalam hal kepanitiaan dan pengembangan diri diluar kelas
mengingat akademis hanya bagian kecil dalam menunjang kesuksesan diluar sana
ada porsi lebih besar ialah, komitmen, kejujuran, tanggung jawab, kerja sama
serta relasi. Sehingga dengan demikian saya berharap menjadi pribadi yang
professional serta handal serta memiliki kapasitas intelektual yang mumpuni.
Tahun 2020: Proses Panjang, Bagian Satu
Setelah menempa
diri dan menyesuaikan dengan iklim yang positif, sudah saatnya mulai saya
berfikir untuk aktif dalam kepengurusan Himpunan, Organisasi lain yang saya
ikuti. Selain itu saya berharap mendapatkan IP yang baik serta dapat
mempertahankannya. Sepanjang tahun ini saya ingin aktif dalam organisasi,
kursus bahasa inggris ke Kampung Inggris Pare dan mengikuti berbagai kegiatan
Bakti Sosial. Selain itu, saya akan menempa bakat saya dan mengikuti perlombaan
dan diharapkan dapat membawa prestasi bagi Almamater.
Tahun 2021: Proses Panjang, Bagian Dua
Ditahun ini
saya, saya berkeinginan untuk menjadi volunteer
pendidikan atau perdamaian delegasi Indonesia. Mengkuti kegiatan – kegiatan
sosial dalam bidang pendidikan dan apa saja yang menunjang semangat cinta
sosial. Dengan begitu semangat cinta sosial saya akan terbangun. Mempertahankan
IP baik serta bisa menjelajah beberapa daerah di Indonesia.
Tahun 2022: Proses Panjang, Bagian Tiga
Tahun ini usia
saya sekitar 21 Tahun, mendekati masa akhir dari perkuliahan yang saya harapkan
dan menjadi sebuah harapan ialah bisa mulai menemukan passion dan keberlajutan dari studi saya di Strata Satu ini. Sudah
menentukan judul apa yang saya akan ambil dalam skripsi dan mulai
mempersiapkannya. Disamping itu, ditahun ini juga saya berkeingan sudah
menempati posisi strategis di Organisasi. Membuka usaha kecil – kecilan seperti
catering dan ivent organizer. Mengikuti coaching
motivation and leadership yang diharapkan membawa diri saya siap lagi dalam
mengarungi fajar masa depan.
Tahun 2023: Wisuda
Harapan saya
dapat wisuda di waktu yang tepat dan menurut saya waktu yang tepat ialah genap
4 tahun. Tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat juga. Menjelang wisuda saya
ingin segera mengamankan tiket wisuda dan berharap lulus dengan predikat Cumlaude. Dan selanjutnya saya berkeinginan untuk umrah bersama kedua orang tua saya,
doakan saja moga niat ini terlaksana. Ditahun ini juga saya berharap bisa
melanjutkan hidup saya dengan kerja di bidang professional. Dan harapannya
juga, semoga ditahun ini saya bisa meraih kesempatan mengenyam pendidikan di
Luar Negeri, Khususnya di Amerika Serikat/Jepang. Saya akan mendedikasikan diri
saya untuk meraih kesempatan tersebut.
Demikian harapan
saya, di lima tahun kedepan. Sebenarnya masih banyak yang diharapkan dan
diimpikan.
Perjuangan baru, 5 Tahun Setelah Wisuda
Kerja dibidang proffesional sebenarnya bukan tujuan utama ku, tapi tujuan ku
ialah ingin menjadi seorang pengajar dan mendirikan sebuah Yayasan yang
bergerak dalam bidang Kemanusiaan dan Pendidikan. Perjuangan untuk sampai pada
titik itu Ku akui tidaklah mudah. Mungkin
setelah wisuda diriku berusia 23 tahun kurang lebih dan diriku sudah cukup
matang dalam beberapa hal.
Diusia yang kata orang sedang
produktif-produktifnya saya ingin berkontribusi pada pengembangan dan
pembangunan sumber daya manusia dan bidang yang paling sesuai ialah Pendidikan.
Memiliki beberapa usaha kecil dan menjadi pengajar ialah tujuan hidup dan akan
menjadi semangat untuk terus berusaha. Demi masa depan sumber daya Manusia
Indonesia yang lebih baik lagi.
Akhir kata, itulah gambaran 10 tahun
kedepan dari diri saya. Tulisan ini hanya menggambarkan sedikit dari semua
keinginan ku yang mungkin belum terlintas dalam hati dan pikiran. Intinya,
semua hal yang saya lakukan merupakan manifes syukurku pada Allah SWT.
Setidaknya, dengan berorientasi pada hal bermanfaat dapat mewujudkan salah satu
alasan Manusia diciptakan. Saya Bhahari Abdul Gani, berani bermimpi, berani
beraksi mari gapai prestasi bukan sensasi.
Wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakaatuh,
Kota Tangerang, Des 2019
Bhahari Abdul Gani
Comments
Post a Comment